Chapter 10
Keesokan harinya, hujan
reda, dan langit biru kembali. Matahari muncul dan segera panas yang menyengat
menyerbu setiap sudut Tokyo, dan tidak ada kipas angin di apartemen yang mampu menahannya.
Panas itu merayap masuk melalui jendela dan pintu, menuntut untuk diakui oleh
satu-satunya manusia yang masih hidup di Tokyo.
Setelah tersesat beberapa
saat karena kami tidak terlalu mahir menggunakan peta kertas karena kami
terbiasa mendapatkan petunjuk arah belokan demi belokan di smartphone kami,
akhirnya kami menemukan jalan yang mengarah ke jalan raya E17.